Sunday, November 23, 2014

Iseng

Lagi buka internet, bosen, ga ada kerjaan, mendadak sebuah icon kecil menarik perhatian gue. Itu adalah icon blogger, yang hampir ga pernah lagi gue klik.

Sekian lama ku merantau ke ranah internet, saatnya kembali ke halaman blogku.

Malam! Soal kalimat di atas, ga usah mempermasalahkan kalimat tersebut terdengar aneh atau "Blog kan ada di internet...". Gue yang nulis, suka-suka gue. Emang aneh ya... Emang gue lah, dasar.

Ceritanya iseng aja buka blogger lagi, ngecek blog gue. Saking lamanya gue tinggal, gue sendiri lupa kayak gimana isi blog gue. Setelah gue baca-baca lagi postingan di blog gue, gue pun menyadari bahwa gue itu... Ah, sudahlah.

Sunday, March 9, 2014

Catatan Singkat

Halo!
Haaah, setelah sekian lama gue menghilang, akhirnya gue ngeklik tombol "kompos" itu lagi. Hmm, gue harus kerja keras bersihin blog gue dari penghuni tak diundang. Yah, kehidupan kelas 9 yang berat, padat, dan pastinya melelahkan, menghambat gue untuk update blog ini.

Thursday, January 9, 2014

Rencana

Malam! Udah satu tahun lebih gue ga ngurusin blog gue ini, kasian :| Anyway, tahun baru ya ini? Apa? Resolusi tahun baru gue? Umm, resolusi tahun baru gue masih sama, masih 1024 x 768 *salah. Canda, canda. Di tahun baru ini gue rasa ga ada yang spesial, biasa lah, jomblo. 

Tahun baru itu bukan berarti waktu untuk senang-senang, hura-hura, dsb. Boleh lah sedikit mencari hiburan. Tapi kita juga harus mengintrospeksi diri. Apakah di tahun yang lalu semua hal yang kita kerjakan itu baik dan ada manfaatnya? Apakah usaha yang kita lakukan maksimal? Atau semua pekerjaan dan usaha yang kita lakukan itu sia-sia? Dari situ kita membuat komitmen untuk menjadi lebih baik. Meski tahun yang lalu merupakan tahun yang sulit, namun kita tetap harus mensyukuri semua yang kita dapatkan, terutama pengalaman dan pelajaran yang kita jadikan dorongan untuk mencapai hidup yang lebih baik #Asik. Nah, untuk mencapai kehidupan, kepribadian yang lebih baik tersebut kita perlu yang namanya RENCANA, bukan? Ini lah yang mau gue omongin kali ini.

Jadi ceritanya hari ini gue dapet sejenis siraman rohani dari guru IPA gue yang menyentuh banget. Padahal isinya cuma soal nentuin SMA. Tapi jujur aja, bagi gue nentuin SMA ini bener-bener sulit. Akhirnya setiap ditanya "Ar, SMA mau di mana?" gue jawab "Belom jelas....". Ya, masa depan gue ga keliatan. Bahkan kalo ditanya cita-cita pun gue bingung mau jawab apa. Dulu waktu SD gue diajarkan untuk bermimpi setinggi-tingginya. Sekarang gue dihadapkan dengan dunia nyata yang membuat mimpi setinggi langit gue jatuh ke dalam jurang tak berdasar.

Dulu gue sempet kepikiran jadi Arkeolog. Sebenernya pikiran itu muncul setelah gue nonton film Indiana Jones, haha. Keliatannya seru aja gitu, lo bisa berpetualang mencari artefak-artefak yang tentunya bersejarah. Tapi pikiran itu ga bertahan lama. Beberapa saat kemudian, gue tertarik dengan benda-benda yang ada di atas langit bumi ini. Astronomi pun menarik perhatian gue, sampe gue pantengin terus situs NASA walaupun ga ngerti isinya.... Profesi Astronot serta Astronom pun muncul di benak gue.

Tapi belakangan gue kepikiran bagaimana caranya gue jadi Astronot? Bagaimana caranya gue menjadi Astronom, jika gue ga terlalu menguasai Fisika? Untuk jadi Astronot mungkin masih bisa dengan keterampilan yang lain. Tapi tetep aja, mimpi gue yang lebih tinggi dari langit itu pun rasanya jatuh.

Sekarang gue dituntut melihat kenyataan yang ada, seperti apa keadaan yang ada saat ini. Sekarang gelar sarjana pun tidak menjamin kita untuk mendapatkan pekerjaan. Turunkan levelnya sedikit. Andai kata nilai-nilai gue mencukupi untuk masuk sekolah yang bagus, favorit, dsb., apakah ada jaminan kalau gue masuk sekolah itu gue bakal sukses, termasuk sukses di sekolah? Engga kan? Kemungkinan yang paling pahit adalah gue ga akan bisa mengejar pelajaran dan akhirnya gagal. Sedih.

Nah, berdasarkan kondisi di atas, guru gue itu (menurut gue) semacam memberi nasihat yang secara ga langsung (menurut gue juga) mengatakan bahwa rencanakan masa depan kita sekarang, terutama kami yang udah kelas 3 SMP (kelas 9), yang sebentar lagi UN, dan harus mendaftar ke tingkat sekolah yang lebih tinggi. Apalagi kalau sekarang mau SMA di mana masih ga jelas.

Soal rencana ini, dulu gue sempet berpikir kalau rencana itu ga terlalu penting. Biarlah kehidupan ini menjadi misteri, bagaimana hasilnya itu yang akan kita cari tau. Ya, bisa dibilang aneh ya. Ga aneh juga sih, tapi ya.... Aneh.... Ya sudahlah. Setelah "disuapin" sama guru gue itu, suatu pemikiran baru muncul dalam diri gue. Rencana itu penting. Kenapa? Agar ada tujuan dalam hidup lo. Ada sesuatu yang lo kejar dalam hidup lo. Tapi biarlah perjalanan menuju tujuan itu menjadi misteri yang bukan misteri. Maksud gue bagaimana caranya lo mencapai tujuan tersebut tentu itu terserah lo, bukan? Tapi lo sendiri ga tau kan apakah cara yang lo tentuin sewaktu-waktu bakal berubah, sehingga tujuan lo berubah dan lo harus menbangun ulang jalan ke tujuan lo itu, sehingga menjadikan perjalanan itu sebuah misteri yang bukan misteri. Ngerti ga? Bingung ya? Sama :|

Masalah rencana, terutama pemilihan sekolah lanjutan untuk gue, alangkah lebih baik kalau diomongin bareng-bareng ya. Bareng keluarga misalnya. Sekarang, ini menyangkut masalah komunikasi. Bapak gue selalu bilang bahwa komunikasi adalah kunci nomor satu untuk mencapai kesuksesan. Ya, itu benar. Komunikasi di sini bukan hanya lo dengan orang lain, tapi juga komunikasi lo dengan keluarga. Gimana bisa lo, sebut saja ingin menentukan SMA yang lo tuju, tapi ga lo omongin dengan orang tua lo? Memang, kita tau bakat kita di mana, minat kita apa. Tapi kalo keinginannya orang tua beda gimana? Paling tidak tanyakan "Kira-kira aku masuk SMA mana ya? Jurusan apa ya? Atau SMK aja?", dan setelahnya lo bisa mulai memberi tau ke mana arah minat lo. Dan kalau pun orang tua lo tetep mempertahankan keinginan mereka, ya, ikuti saja. Tapi katakan juga lo mau kursus 'ini', 'ini', dan 'ini'. Kursusnya ini yang berhubungan dengan pekerjaan nanti ya. Kalo ditanya kenapa, ya, karena tadi itu, nilai aja ga bakal menjamin lo untuk dapet kerja. Dan lagi, kunci nomor satu untuk sukses adalah komunikasi. Katakanlah lo pinter, nilai lo bagus, selalu ranking 1, tapi komunikasi lo jelek, ya ga bakal diterima juga. Paling ngga peluang diterima untuk bekerja itu lebih kecil dibanding orang yang kemampuan berkomunikasinya bagus.

Sekarang masalah pilihan. Kita dituntut untuk melihat kenyataan yang ada. Seperti yang udah gue jelasin di atas, Nilai ga menjamin kesuksesan kita. Boro-boro nilai, sekolah bagus pun ga menjamin kita sukses, apalagi kalau kita ga bisa mengikuti pelajaran. Kalo kata guru gue "pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan kita". Kenapa? Ya, tadi itu. Katakanlah nilai lo cukup untuk masuk sekolah yang istilahnya high class, tapi kemampuan lo sebenernya di bawah itu. Yang ada lo kewalahan sendiri di sekolah nanti. Memang sih mencari yang terbaik, tapi kalo akhirnya jelek sama aja bohong kan? Yang pasti, sekarang kita cari yang sesuai kemampuan kita, baru kita berusaha sebaik-baiknya menjadi yang terbaik dari yang terbaik #Asik.

Ya, intinya rencanain masa depan lo dari sekarang, dari setelah lo baca postingan gue ini. Boleh mimpi setinggi-tingginya, boleh sekali. Tapi jangan biarkan mimpi itu hanya mengambang di udara, tapi kejar! Tapi bagaimanapun juga jangan lupakan batas kemampuan diri sendiri. Di antara kalian ada yang udah ngerencanain masa depannya? Pasti ada lah. Boleh dishare di comment. Atau ada yang berbeda pemikiran? Beda pendapat? Boleh juga lho dishare di comment :)

Sekian untuk malam ini. Gue bela-belain ngekompos postingan ini, daripada besok udah lupa mau nulis apa ._. Dan juga karena sepertinya gue ga bakal sering buka komputer lagi, maklum, mau UN, mau lulus nih :p Amiin. Gue mohon undur diri untuk malam ini, maaf kalau ada kesalahan kata, typographical error, atau ada yang ga jelas. Waktu untuk nge-edit dikit, hehe. Kalo kangen gue, mampir aja ke Mars. Selamat malam! Sampai jumpa! Wassalam.