
Hidup adalah pilihan
Jangan menyalah artikan kalimat di atas ya. Hidup itu penuh dengan pilihan. Bukan hidup adalah sebuah pilihan. Ya, penuh dengan pilihan. Tau ga, game yang mainnya itu kita selalu dikasih pilihan untuk melakukan tindakan, dan pilihannya itu selalu berpengaruh untuk kelanjutan gamenya? Sama halnya dengan hidup kita. Pilihan yang kita buat selalu berpengaruh untuk masa depan kita.
Tapi, masa depan kan bisa diubah.
Iya, tapi merubahnya juga dengan pilihan kan? Ga seketika berubah gitu aja. Ambilah contoh, misalkan masa depan lo udah jelas bakal jadi kayak gimana, terus lo dikasih 2 pilihan:
Pertama, pilihan yang akan membawa lo ke masa depan yang udah ditentuin itu. Yang udah jelas keliatannya.
Kedua, pilihan yang akan merubah masa depan lo, baik sebagian maupun menyeluruh. Dan tentunya, lo ga tau pilihan ini akan membuat cerita baru yang seperti apa.
Diantara 2 pilihan tersebut, lo pilih yang kedua. Alhasil masa depan lo berubah kan? Seperti cerita yang udah kita buat sedemikian rupa, udah jadi plotnya, penokohannya, settingnya, dan tinggal direalisasikan. Tapi karena lo memilih jalan yang beda, cerita itu musnah dalam sekejap bagai pesulap yang tiba-tiba ilang dari panggung.... Lupakan... Ya, cerita (masa depan) yang ada musnah seketika cuma gara-gara pilihan yang lo buat.
Tapi, bukan berarti keputusan yang lo buat itu salah. Kenapa? Karena dari keputusan/pilihan baru yang lo buat, akan terukir sebuah cerita baru dimana petualangan baru akan dimulai. Seperti gue. Sebelum masuk SMPN 8 TangSel gue sempet kepikiran masuk SMPN 2+2 (sensor) TangSel. Kenapa? Supaya ada temen juga, dan.... Ya.... Panjang ceritanya.... Udah ga usah dipikirin, nanti ga bisa tidur. Tapi karena waktu buat daftar juga udah mepet banget, jadi gue putuskan untuk masuk SMPN 8 aja. Toh, siapa tau bisa jauh lebih baik. Awal-awalnya emang masih ada keinginan masuk SMPN 2^2 (2 pangkat 2) juga sih, ada rasa iri sama temen-temen yang sekolah di sana. TAPI, seiring waktu berjalan gue enjoy aja di sekolah gue. Gue pun berpikir..... Kenapa? Ga percaya gue bisa mikir...? Gue berpikir, kalo aja waktu itu gue masuk SMPN akar 16
Intinya, jangan pernah menyesali keputusan yang lo buat. Karena, dari keputusan tersebut muncul bibit yang akan tumbuh menjadi cerita baru. Jangan tanya apa hubungannya bibit sama cerita. Gue juga ga tau....
Tapi, keputusan yang salah itu ada ga?
ADA. Jelas ada. Meskipun keputusan yang lo buat itu belum tentu salah, tapi belum tentu benar juga. Seperti yang gue bilang di awal postingan ini, pernah ga lo ngerasa pilihan/keputusan yang lo ambil itu salah? Lo bingung dengan pilihan/keputusan yang lo ambil itu.
!@#*&$@()!*#&@*($!*(#&()@!*$^(*$^@(!@*#&(!@*$^@*(!&#*(!@)^$*(!@&)#*(!@)^$(!*@
Rasanya itu kayak yang gue tulis di atas ini. Ga jelas, berantakan. Lo ga tau kenapa lo buat keputusan itu. Di saat lo udah buat keputusan, lo ragu dengan keputusan itu. Lo ngerasa keputusan itu salah. Contoh:
Lo udah merencanakan hidup lo se-sedimikan rupa. Sehabis lulus sekolah, lo bakal masuk Universitas Jaket Kuning (sensor). Tiba-tiba, ada temen lo yang membujuk lo buat pake narkoba. Awalnya lo nolak, tapi lama kelamaan lo terbujuk juga. Akhirnya lo ketauan dan masuk penjara. Alhasil hidup lo hancur.
Kurang lebih seperti itu. Rencana yang udah matang hancur hanya karena satu hal. Pilihan yang lo ambil mungkin salah, namun itu membuat kita belajar untuk berhati-hati mengambil keputusan. Berhati-hati bukan berarti
Kesimpulannya: Your life, your ways, your adventures. Hidup lo, jalan lo, petualangan lo.
Sekian postingan gue kali ini. Semoga bermanfaat. Maaf kalo ga jelas, jelek, typo, dsb. Secara gue hanya seorang remaja absurd nan labil yang ingin berbagi pengalaman, imajinasi, dan mimpi :p See ya!
No comments:
Post a Comment